Manusia dan Kebudayaan

Latar Belakang

Kebudayaan pada masyarakat  yang sudah melekat didalamnya dan sudah pula diturunkan sejak dulu zaman nenek kakek moyang kita, akan semakin terkonsep dalam kehidupan masyarakat dizaman sekarang maupun seterusnya sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sebuah keyakinan yang sangat sulit untuk dihilangkan dari masyarakat tersebut.
           Kepercayaan-kepercayaan yang masih berkembang ini dalam kehidupan suatu masyarakat, biasanya akan dipertahankan melalui sifat-sifat lokal yang  dimiliki masyarakatnya. Dimana sifat lokal tersebut pada akhirnya akan menjadi suatu kearifan yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat yang meyakininya.
            Contoh dari sikap keyakinan ini adalah rasa saling menghormati dan menghargai yang akan tumbuh apabila antar sesama manusia menjujung tinggi kebudayaan sebagai alat pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat tertentu. Karena pada dasarnya kebudayaan sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain dan pada akhirnya menjadi ciri khas suatu kelompok manusia. Manusia yang memang ditakdirkan sebagai mahluk sosial membutuhkan alat sebagai jembatan komunikasi yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.

           Latar belakang dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar(IBD) Softskill untuk menunjang pembelajaran dikelas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada guru pengajar Ilmu Budaya Dasar selaku dosen dari mata kuliah Softskill. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan maupun kekhilafan dalam penulisan maupun penyampaian materi.

    A. Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lainnya. Manusia sebagai makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dengan wujud paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dengan cara masing-masing dan melestarikannya secara turun menurun. Sedangkan budaya sendiri ada karna tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang terjadi dimasa lalu.

1.1      Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dll. Dari definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang membangun manusia.
     1)     Manusia itu sendiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
a.      Jasad, yaitu : badan kasar manuasia yang dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b.     Hayat, yaitu : mengandung unsure hidup, yang di tandai dengan gerak
c.      Ruh yaitu : bimbingan dan pimpinan dari tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d.     Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
     sendiri 

2)     Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.      Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b.     Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c.      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Kode moral positif di sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu untuk di lakukan.

Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat di identifikasikan bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id di banding super Egonya, atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia.

1.2      Hakekat Manusia

a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat di dalam tubuh tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.

b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang, perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1.     Perasaan intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.     Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
3.     Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.     Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.     Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.     Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.

c.      Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat di pelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.

d.     Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi)
Mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi). Hidup manusia mempunyai tiga syaraf, yaitu estetis,etis dan religius.

1.3      Kepribadian Bangsa Timur
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebuyaan timur.Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara popular, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian,mistik,pikiran preologis, keramatamahan, dan gotong royong.Berikut ini dipaparkan bagan psiko-sosiagram manusia sebagaimana diuraikan di atas menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan,mentalis dan pembangunan.
0. Dunia luar
1. Lingkungan hubungan jauh
2. Lingkungan hubungan berguna
3. Lingkugan hubungan karib
4. Kesadaran yangdinyatakan
5. Kesadaraann yang tak di nyatakan
6. Sunsadar
7. Taksadar
         Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain :
·  Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
·  Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
·  Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
·  Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

1.4      Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

1.5     Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.     Kesenian
2.     Sistem teknologi dan peralatan
3.     Sistem organisasi masyarakat
4.     Bahasa
5.     Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.     Sistem pengetahuan
7.     Sistem religi

Ada pula beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.     Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
Ø alat-alat teknologi
Ø sistem ekonomi
Ø keluarga
Ø kekuasaan politik

2.     Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Ø sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
Ø organisasi ekonomi
Ø alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
Ø organisasi kekuatan (politik)

1.6      Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1)     Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2)     Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
      
     3)      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen Budaya
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
a.      Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b.     Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
c.      Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
d.      Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
e.     Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
f.      Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

1.7      Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
            1)     Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2)     Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3)     Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4)     Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5)     Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.

1.8         Prubahan Kebudayaan
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan: 
1.Mendorong Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.
2.Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi kolot.

FAKTOR INTERNAL

*PERUBAHAN DEMOGRAFIS
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contohnya: bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan, sandang dan papan.

*KONFLIK SOCIAL
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat, contohnya: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.

*BENCANA ALAM
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya: banjir, bencana longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.

*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM
Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

FAKTOR EKSTERNAL

*PERDAGANGAN
Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.

*PENYEBARAN AGAMA
Masuknya unsur-unsur agama Hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.

*PEPERANGAN
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

1.9        Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
-    Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi tidak sesederhana itu hubungan keduanya.
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. 
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan  kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya. Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan kita dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan suatu kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya asing lain yang berbeda. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar karenaj di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang telah mereka anut sejak jaman dahulu. 

Mind Map

Sumber artikel/tulisan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar