Sejumlah kebutuhan pokok di berbagai daerah selama 2 pekan ini mulai
menunjukkan kenaikan. Kebutuhan pokok, seperti beras, bawang merah
dan putih, daging dan telur ayam, gula pasir, naik sekitar 30-75%, dan
yang meningkat tajam adalah cabai keriting dan cabai merah dengan
lonjakan harga hingga mencapai dua kali lipat.
Dalam teori ilmu ekonomi, harga merupakan salah satu faktor utama--
meskipun bukan faktor satu-satunya--yang mempengaruhi pilihan pembeli.
Harga menjadi faktor utama pilihan pembeli semakin terlihat di antara
kelompok-kelompok miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama
pilihan pembeli bagi masyarakat yang mampu/kaya. Namun, teori ini hanya
berlaku bagi produk-produk di luar kebutuhan bahan pokok. Untuk
kebutuhan bahan pokok yang termasuk kebutuhan primer, akan memiliki
dampak garis lurus dengan turunnya pembelian pada kebutuhan sekunder dan
pertumbuhan ekonomi.
Dapat dikatakan bahwa:
1. Jika harga barang primer meningkat,
sementara pendapatan tetap, akan menyebabkan harga barang sekunder pun
akan meningkat.
2. Pembelian terhadap barang sekunder pun akan menurun.
3. Perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat substitusi (pergantian) terhadap barang konsumsi akan berubah pula.
Untuk poin 3, dapat dilihat kasusnya di masyarakat, di mana pada saat
cabai rawit harganya meningkat maka pedagang makanan yang banyak
menggunakan cabai akan menggantikannya dengan cabai oplosan atau
mengurangi kadar cabainya.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas,
maka harga kebutuhan primer harus dikendalikan oleh pemerintah. Jika
tidak, maka akan terjadi kelesuan ekonomi negara, yang berimbas pada
penurunan daya saing produk lokal dan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Faktor-faktor Kenaikan Harga
Kenaikan harga sejumlah kebutuhan barang pokok pada Juli 2010 disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Perbandingan Supply and Demand yang tidak seimbang. Supply
kebutuhan bahan pokok terganggu oleh perubahan iklim, yaitu tingginya
frekuensi hujan di bulan kemarau yang menyebabkan para petani gagal
panen. Cabai dan sayuran mengalami gagal panen di daerah-daerah
penghasil cabai dan sayuran.
2. Siklus tahunan, Demand terhadap kebutuhan barang pokok meningkat seiring dengan semakin dekatnya bulan puasa dan lebaran.
3. Efek psikologis dari kenaikan TDL yang mencapai 20% untuk sektor industri.
4. Faktor lain: faktor pedagang. Kenaikan beras misalnya, selain
dipicu oleh faktor Supply and Demand, dipicu juga oleh permainan para
pedagang/tengkulak, di mana petani lebih memilih menjual ke pasar bebas
daripada ke Bulog dikarenakan harga GKP (Gabah Kering Panen) dan GKG
(Gabah Kering Giling) lebih tinggi daripada harga GKP dan GKG yang
dipatok oleh Bulog.
http://www.abdurrahmancenter.com/index.php/artikel/1241-kenaikan-harga-sembako-masalah-dan-solusi
comment saya:kenaikan harga sembako,,,meman g
menjadi rahasia umum.Hiden kepentingan menjadisesuatu berefek yang
dimainkan oleh calo, ini harus terkuak dan dihilangkan...supaya
masyarakat kecil bisa mendapatkan apa yang layak mereka dapatkan dan bisa menjangkau
semua kebutuhan primer sesuai kapasistas ekonominya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar