Latar
Belakang
Kebudayaan
pada masyarakat yang sudah melekat didalamnya
dan sudah pula diturunkan sejak dulu zaman nenek kakek moyang kita, akan
semakin terkonsep dalam kehidupan masyarakat dizaman sekarang maupun seterusnya
sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
sebuah keyakinan yang sangat sulit untuk dihilangkan dari masyarakat tersebut.
Kepercayaan-kepercayaan
yang masih berkembang ini dalam kehidupan suatu masyarakat, biasanya akan dipertahankan
melalui sifat-sifat lokal yang dimiliki
masyarakatnya. Dimana sifat lokal tersebut pada akhirnya akan menjadi suatu
kearifan yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat yang meyakininya.
Contoh dari sikap keyakinan ini adalah rasa saling menghormati dan menghargai yang akan tumbuh apabila antar sesama manusia menjujung tinggi kebudayaan sebagai alat pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat tertentu. Karena pada dasarnya kebudayaan sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain dan pada akhirnya menjadi ciri khas suatu kelompok manusia. Manusia yang memang ditakdirkan sebagai mahluk sosial membutuhkan alat sebagai jembatan komunikasi yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
Latar belakang dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar(IBD) Softskill untuk menunjang pembelajaran dikelas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada guru pengajar Ilmu Budaya Dasar selaku dosen dari mata kuliah Softskill. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan maupun kekhilafan dalam penulisan maupun penyampaian materi.
Latar belakang dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar(IBD) Softskill untuk menunjang pembelajaran dikelas. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada guru pengajar Ilmu Budaya Dasar selaku dosen dari mata kuliah Softskill. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan maupun kekhilafan dalam penulisan maupun penyampaian materi.
A. Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat
erat terkait satu sama lainnya. Manusia
sebagai makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dengan wujud paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dengan cara masing-masing dan
melestarikannya secara turun menurun. Sedangkan budaya sendiri ada karna
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang
terjadi dimasa lalu.
1.1
Manusia
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari
berbagai macam segi. Dalam ilmu ekstra manusia dimpandang sebagai kumpulan
partikel atom yang membentuk suatu jaringan sistem yang di miliki manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan dll. Dari
definisi-definisi tersebut kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat di
pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Ada dua
pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur
yang membangun manusia.
1)
Manusia
itu sendiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad, yaitu : badan kasar manuasia yang
dapat di raba dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu : mengandung unsure hidup,
yang di tandai dengan gerak
c. Ruh yaitu : bimbingan dan pimpinan dari
tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri
sendiri
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung
tiga unsur yaitu :
a. Id merupakan struktur kepribadian yang
paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali di bedakan dari Id, sering kali di sebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam
saluran sosial yang dapat di mengerti oleh orang lain.
c.
Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia
lima tahun. Di bandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam individu,superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Kode moral positif
di sebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat bagi individu
untuk di lakukan.
Dari
uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan
antara tindakan dan unsur-unsur manusia.Seringkali, misalnya orang yang senang
terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat di identifikasikan
bahwa orang tersebut lebih di kendalikan oleh Id di banding super Egonya, atau
seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia.
1.2 Hakekat Manusia
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai salah satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah
materi yang dapat dilihat,di raba,di rasa, wujudnya kongrit tetapi tidak abadi.
Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat di dalam tubuh
tidak dapat dilihat,tidak dapat di raba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika
manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaan
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya
rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi
dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui
pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat di manusia ataupun binatang,
perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya
:
1.
Perasaan
intelektual, yaitu petasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan.
3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kebaikan.
4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan
kehidupan orang lain.
6.
Perasaan
religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Adanya
kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati
yang budayawi
Manusia adalah
produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai
mahluk budayawi manusia dapat di pelajari dari segi-segi kemasyarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan
sebagainya.
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan
lingkungan (ekologi)
Mempunyai
kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya Soren Kienkegaard
seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia
dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi). Hidup manusia mempunyai tiga syaraf, yaitu estetis,etis
dan religius.
1.3 Kepribadian Bangsa Timur
Banyak
orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebuyaan
timur.Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep
tersebut secara popular, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih
mementingkan kehidupan kerohanian,mistik,pikiran preologis, keramatamahan, dan
gotong royong.Berikut ini dipaparkan bagan psiko-sosiagram manusia sebagaimana
diuraikan di atas menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul
kebudayaan,mentalis dan pembangunan.
0. Dunia luar
1. Lingkungan hubungan jauh
2. Lingkungan hubungan berguna
3. Lingkugan hubungan karib
4. Kesadaran yangdinyatakan
5. Kesadaraann yang tak di nyatakan
6. Sunsadar
7. Taksadar
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.1. Lingkungan hubungan jauh
2. Lingkungan hubungan berguna
3. Lingkugan hubungan karib
4. Kesadaran yangdinyatakan
5. Kesadaraann yang tak di nyatakan
6. Sunsadar
7. Taksadar
Kepribadian
Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut
budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan
pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur. Kepribadian bangsa
timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya
aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam
berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand,
mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian
bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam
bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik. Bangsa timur juga memiliki
kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada
adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.
Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat
dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih
melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Pada
umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat
yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa
Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih
baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara
garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone,
komputer, dll.
Unsur-unsur
kebudayaan asing yang sulit diterima antara lain :
· Unsur-unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan
lain-lain.
· Unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah
adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
· Pada
umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya
generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur
baru.
· Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
1.4 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
1.5 Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat
(1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi
pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan peralatan
3. Sistem organisasi masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Ada pula beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
1.
Melville J. Herskovits
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
Ø alat-alat
teknologi
Ø sistem
ekonomi
Ø keluarga
Ø kekuasaan
politik
2.
Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Ø sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
Ø organisasi
ekonomi
Ø alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
Ø organisasi
kekuatan (politik)
1.6 Wujud Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
1) Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam
bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2) Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3) Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
Komponen Budaya
Berdasarkan
wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli
antropologi Cateora, yaitu :
a. Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b. Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan
abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,
cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
c. Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang
banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem
social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang
berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa
dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada
satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut
terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
d. Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun
system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi
system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan
mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara
mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
e. Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita,
dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam
masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika
sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang
akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa
wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus
meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap
derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak
terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
f. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi,
bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat
komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit
dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti
oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
1.7 Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam
karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1) Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan
tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2) Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya
da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan
kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3) Hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada
yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi
pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4) Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus
mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang
menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5) Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
1.8 Prubahan Kebudayaan
Pada
jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar,
faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di
negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat
antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan
budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus
mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak
muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan kebudayaan:
1.Mendorong Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima
unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.
2.Menghambat perubahan
kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti :
adat istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima
unsur-unsur perubahan terutama generasi kolot.
FAKTOR INTERNAL
*PERUBAHAN
DEMOGRAFIS
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah akan
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contohnya: bidang
perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan, sandang dan
papan.
*KONFLIK SOCIAL
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,
contohnya: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat
didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk
setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
*BENCANA ALAM
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya:
banjir, bencana longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan
dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan
kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi
maupun alkuturasi.
*PERUBAHAN
LINGKUNGAN ALAM
Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk
delta, rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan
hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan
setempat.
FAKTOR EKSTERNAL
*PERDAGANGAN
Indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur
tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan
pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya
mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.
*PENYEBARAN
AGAMA
Masuknya unsur-unsur agama Hindu dari india atau budaya arab bersamaan
proses penyebaran agama hindu dan islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan
kalonialisme.
*PEPERANGAN
Kedatangan
bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa
asing ke Indonesia.
1.9
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
- Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi tidak sesederhana itu hubungan keduanya.
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi
maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya
sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari
manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh
menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya. Apabila manusia melupakan
bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau
tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, mempunyai hubungan keterkaitan
yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Jadi
kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah
erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia
itu sendiri. Dengan kebudayaan kita dapat mengatur kehidupan manusia untuk
hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan suatu kebudayaan
dapat hilang karena masuknya budaya asing lain yang berbeda. Oleh sebab itu,
banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar karenaj di khawatirkan akan
merusak kebudayaan yang telah mereka anut sejak jaman dahulu.
Mind Map
Tidak ada komentar:
Posting Komentar