JAKARTA,Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum siap menghadapi musim penghujan
yang diprediksi akan datang sekitar bulan Desember mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan
beberapa permasalahan untuk mengantisipasi banjir masih terhambat.
Seperti misalnya, permasalahan pembebasan lahan dengan pemerintah pusat
dan pembangunan rumah susun (rusun) yang juga belum sepenuhnya selesai.
"Tapi, kita kerja terus kok walaupun tidak bisa
sempurna. Kita berdoa, Jakarta enggak banjir, enggak bisa 100 persen
bebas banjir juga lah," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin
(21/10/2013).
Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian memaparkan berbagai
hambatan yang dialami oleh DKI dalam penanggulangan banjir. Misalnya
saja, masih ada hambatan pembebasan lahan di Kali Pesanggrahan, masih
belum optimalnya pompa-pompa Ancol, jebolnya tanggul di Muara Baru, dan
sebagainya
.
Kendati demikian, ia bersyukur, salah satu program unggulan DKI
Jakarta dalam mengantisipasi banjir, normalisasi Waduk Pluit telah dapat
terlaksana. Sebagian besar lahan Waduk Pluit yang sudah dinormalisasi
dan kembali ke fungsi asalnya, diyakini Basuki dapat menampung curah
hujan.
Selain Waduk Pluit, DKI juga akan mengoptimalisasi Pintu Air
Manggarai. Apabila air di Pintu Air Manggarai sudah meluap dan mencapai
batas maksimal, bukan tak mungkin DKI akan mengambil kebijakan untuk
membuka pintu air.
Meskipun, nantinya wilayah yang akan terkena dampak genangan air
adalah wilayah Istana Negara di Medan Merdeka Utara. "Kalau sudah penuh,
pasti kita buka. Pintu air yang di Istiqlal, juga akan kita buka,
supaya tidak banjir melebar," ujar Basuki.
Di samping itu, kata dia, ada 13 sungai yang masuk kewenangan
pemerintah pusat. Ia mengaku, tidak bisa menargetkan kapan persoalan
banjir di Jakarta bisa terselesaikan. Mengingat pengentasan permasalahan
tersebut harus dikerjakan bersama dengan pemerintah pusat.
Meski demikian, salah satu antisipasi jangka pendek Pemprov DKI
Jakarta dalam mengantisipasi datangnya banjir melalui penempatan Closed Circuit Television (CCTV) di berbagai lokasi strategis, seperti titik pintu air maupun stasiun pompa.
Pemasangan CCTV itu guna memonitor tinggi air, supaya pembagian
pompa merata sesuai dengan kebutuhan berdasar tinggi muka airnya. Salah
satu lokasi, misalnya saja di Jakarta Utara, lokasi yang diamankan
adalah Waduk Pluit dan Pompa Ancol. Selain menempatkan CCTV, proyek
pembuatan sumur resapan juga masih berjalan. Upaya itu dipercaya sebagai
antisipasi datangnya musim penghujan dan musibah banjir.
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/21/2222153/Basuki.Kita.Berdoa.Jakarta.Enggak.Banjir.
comment saya:sebelum terjadinya banjir pemerintah seharusnya sudah berpatisipasi dalam hal ini apalagi gak heran bila jakarta banjir tahun ini tahun sebelumnya jakarta pernah mengalami banjir juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar